Jadilah Lawan Bicara yang Menyenangkan!

6 Jan 2008
Memang, menjadi lawan atau teman bicara bukan sekedar bisa berbicara dan mendengarkan lawan bicara saja. Jika Anda salah menanggapi, bisa jadi lawan bicara Anda bukannya suka tapi malah sebal. Apalagi jika tanggapan Anda terkesan sok tau dan menggurui. Begitu juga jika Anda cuma mendengarkan dan mengangguk-angguk tanpa sepatah kata pun. Sikap seperti ini mengesankan Anda sama sekali bukanlah teman bicara yang mengasyikkan.

Ada aturan dan kiat tersendiri agar orang lain merasa nyaman bercakap-cakap dengan Anda. Dan hal ini cukup penting loh untuk menunjang kesuksesan pergaulan Anda di lingkungan kerja. Selanjutnya, tentu saja akan mempengaruhi kesuksesan Anda dalam karir. Coba simak dulu kiatnya di bawah ini:

*
Kenali
gaya lawan bicara
Mana mungkin Anda bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan bila Anda tidak mengenal siapa yang Anda ajak bicara? Seandainya belum mengenal, tentu tidak ada salahnya bila Anda minta kenalan lebih dulu. Ingat, jangan sampai melupakan nama teman bicara Anda. Sebab, dengan disebut namanya, seseorang akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika Anda lupa namanya, ia merasa bahwa Anda tidak antusias dengannya. Dia pun akan menganggap Anda tidak menghargainya.

* Sesuaikan diri dengan lawan bicara
Dalam hidup ini, tentu Anda telah berbicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang budaya, usia, tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap pembicaraan memiliki ciri dan kepekaan tersendiri. Tentu saja Anda harus bisa membedakan saat berbicara dengan bos atau dengan office boy. Perhatikan pilihan kata yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara. Jangan menggunakan istilah teknis atau yang terlalu ilmiah jika Anda berbicara dengan mereka yang memang tidak memahami 'bahasa susah'. Ingat, semakin banyak kata-kata Anda yang tidak dimengerti, lawan bicara semakin tidak nyaman bicara dengan Anda.

* Beri kesempatan lawan bicara
Selama ini banyak yang tanpa sadar mendominasi pembicaraan hingga melupakan keberadaan lawan bicara. Hingga Anda terkesan memonopoli pembicaraan. Akibatnya, teman bicara cuma dijadikan sebagai pendengar pasif. Kecenderungan ini bisa terjadi bila terlalu banyak yang hendak Anda ungkapkan. Akibatnya arah pembicaraan pun jadi tak jelas. Maka beri jeda sejenak setiap kali Anda bicara lalu berikan kesempatan lawan bicara untuk menanggapi. Interaksi semacam ini akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.

* Hindari kebiasaan memotong lawan bicara
Jangan kebiasaan memotong pembicaraan di saat rekan Anda masih bicara. Jika Anda ingin memberi komentar, tahan diri sampai ia menyelesaikan pembicaraan atau paling tidak sampai ia memberi Anda kesempatan berbicara. Seandainya Anda tidak setuju dengan pembicaraannya, jangan langsung mengatakan ketidaksetujuan secara langsung misalnya, "Saya tidak setuju..." atau "Anda salah..." Lebih baik Anda mengatakan, "Menurut saya lebih baik jika....". Cara seperti akan membuat lawan bicara lebih menghargai Anda.

* Jadilah pendengar yang baik
Jangan cuma lawan bicara saja yang harus mendengarkan Anda bicara. Saat ia bicara pun Anda harus menjadi pendengarnya yang baik. Simak semua ucapannya dengan seksama. Sehingga Anda bisa memahami semua pembicaraannya dan tidak terjadi missunderstanding. Dengan demikian, lawan bicara pun merasa lebih dihargai oleh Anda.

* Tunjukkan ekspresi sewajarnya
Jangan menunjukkan ekspresi secara berlebihan. Misalnya jika lawan bicara menceritakan hal sedih, Anda sampai menangis tersedu-sedu. Atau jika ia menceritakan tentang kemarahannya, Anda mendadak marah dengan wajah merah padam. Hal ini akan membuat lawan bicara memandang aneh pada Anda. Tunjukkan ekspresi yang wajar. Yang terpenting adalah Anda dapat memahami lawan bicara dengan menunjukkan ekspresi yang iapun tahu bahwa Anda memahaminya.

* Jaga kontak mata
Fokuskan tatapan Anda pada lawan bicara. Karena pandangan Anda yang berkeliaran kesana kemari saat diajak bicara menunjukkan bahwa Anda tidak antusias dengan pembicaraannya. Bisa-bisa ia akan menganggap Anda meremehkannya. Tapi bukan berarti Anda harus melototi lawan bicara terus menerus. Mengalihkan kontak mata sesekali tidak masalah, tapi jangan terlalu sering dan jangan terlalu jauh membuang pandangan. Hal ini akan membuat Anda seperti orang yang melamun saat diajak bicara.

Nah dengan demikian Anda telah menguasai teknik berkomunikasi dengan baik. Anda pun telah menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Dan menjadi lawan bicara yang menyenangkan akan mempermudah lajunya karir Anda loh. Karena bagaimana karir anda bisa berjalan mulus, jika diajak bicara oleh bos saja Anda sama sekali tidak memberikan rasa nyaman? So, mulai sekarang pelajari kiatnya, agar Anda menjadi teman bicara yang menyenangkan..!

0 komentar: