Namun, bila Anda bisa memanajemeni konflik dengan baik, Anda akan mendapatkan jauh lebih banyak wawasan dan pengalaman. Sebenarnya, bukan konflik yang harus dihindari, tetapi emosi negatif yang terjadi akibat konflik, misalnya kemarahan rekan. Anda dan lawan bicara perlu saling menghindarinya. Ini bukan saja pertanda sikap seorang profesional, melainkan juga untuk meningkatkan produktivitas dan hubungan kerja.
Berikut ini adalah tips meredam kemarahan rekan kerja. Simak deh:
* Jangan ikutan marah
Kemarahan tak boleh dibalas dengan kemarahan. Tenangkan diri Anda! Tariklah nafas dalam-dalam, tahan, lalu hembuskan perlahan-lahan. Bersikaplah rileks. Ingat, bila Anda tidak marah di saat orang lain berusaha membuat Anda marah, Anda memenangkan diri Anda sendiri.
* Diam
Tutup mulut Anda rapat-rapat. Bila ia menyerang Anda, jangan berusaha membela diri. Berilah kesempatan padanya untuk mengemukakan perasaannya. Tahan emosi Anda kuat-kuat.
* Dengarkan dan pahami
Jangan hanya diam, namun dengarkan apa yang menjadi keluhannya. Kemarahan orang lain perlu diatasi. Salah satu caranya ialah dengan memahami apa yang menyebabkan amarahnya. Berusahalah untuk memahami apa yang disampaikannya. Dengan demikian Anda bisa mencari jalan keluar dari persoalan ini.
* Tunjukkan perhatian Anda
Selama Anda diam dan mendengarkan, komunikasikan perhatian Anda dengan bahasa tubuh. Sampaikan bahwa Anda memang benar-benar memperhatikan dan ingin membantunya. Berikan tatapan mata yang tenang dan sikap tubuh yang terbuka. Bila perlu jadilah "cermin" bagi orang tersebut.
* Berbicaralah dengan tenang
Bila saatnya tiba, berbicaralah dengan tenang, jelas dan tegas. Jangan ada nada lemah karena ia akan mengira kemarahannya bermanfaat. Jangan pula ia salah tangkap perkataan Anda. Ketenangan Anda akan menurunkan emosinya. Ambillah masa jeda di antara kata-kata Anda untuk menenangkan dirinya. Tunjukkan empati Anda tanpa harus membenarkan dirinya. Dan, jangan pula membicarakan orang lain. Tugas Anda adalah meredam kemarahannya, bukan memberikan ‘bahan bakar’ baru baginya dengan menjelek-jelekkan orang lain.
* Bicarakan masalahnya dengan lebih tenang
Ketika ia sudah lebih tenang, bicarakan masalahnya bersama-sama dengan hati-hati. Tunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh ingin membantunya. Karena itu jangan sampai Anda mengalihkan tanggung jawab pada orang lain, atau mengatakan tidak bisa membantu menyelesaikan masalahnya. Bila memang Anda tidak berwenang atas persoalan tersebut, mintalah bantuan orang lain yang tepat.
So, kini Anda nggak perlu emosi lagi menghadapi rekan yang marah. Hadapi aja dengan calm dan manfaatkan tips di atas. Sehingga kinerja Anda pun tak terganggu hanya karena memikirkan sesuatu yang sesungguhnya mudah diselesaikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar